Ia sendiri punya medsos yang ia namakan ”DaHar” –Dapur Harjanto. Dahar –yang dalam bahasa Jawa berarti makan– memuat banyak kegiatan dari rumah perkumpulan Boen Hian Tong (BHT). Harjanto sendiri adalah ketua BHT –yang dalam bahasa Indonesia disebut Perkumpulan Rasa Darma Semarang.
Kamis malam kemarin, ia kembali membuat rujak pare dan sambal jombrang. Untuk disajikan di altar sembahyang di kelenteng itu. Juga untuk disajikan bagi mereka yang ikut peringatan peristiwa Mei 1998 di situ.
Di altar itu kemarin juga diadakan upacara khusus: menempatkan ”sinci” baru. Yakni sebilah kayu yang ditulisi nama seseorang yang sudah meninggal dunia.
Nama yang ada di sinci baru itu adalah: Ita Martadinata Haryono. Dia seorang gadis berumur 17 tahun. Kelas 2 SMA. Dia meninggal tanggal 9 Oktober 1998. Badannya tergeletak di lantai di kamar atas rumah orangtuanya. Di Jakarta Timur. Lehernya nyaris putus. Ada kayu tertancap di vaginanya.
Nama Ita perlu ditempatkan di altar tersebut sebagai simbol korban kerusuhan Mei 1998.