Dian terlihat cerdas ketika menjawab pertanyaan saya yang agak pribadi dan sensitif.
Itu soal perbincangan hangat di kalangan aktivis Islam garis lurus. Yakni tentang dua tokoh besar Islam: Prof Dr Nurcholish Madjid, sang pembaharu dan AM Fatwa, sang pembela kebenaran.
Putri Nurcholish Madjid kawin dengan seorang bule Yahudi di Amerika Serikat. Putri AM Fatwa akan kawin dengan seorang bule Kristen di Australia.
Dian itu 100 persen Fatwa –kecuali dalam memandang Xenophobia. “Di pandangan xenophobialah yang saya berlawanan dengan ayah,” ujar Dian. “Tapi wajar. Exposure yang dihadapi ayah kan tidak banyak. Sementara saya mendapat kesempatan berdialog, bertemu dengan orang dari berbagai belahan dunia sejak remaja,” tulisnya. Tapi perbedaan pandangan itu, kata Dian, justru lebih memberi makna. “More Worldly,” katanya.
Apakah ayah marah waktu itu? “Enggak ha ha ha, ketakutan ayah saja,” tulisnya. “Bule juga manusia, ciptaan Tuhan,” tambahnya. (Dahlan Iskan)