Sewaktu krisis moneter 2008, Burry sukses besar. Ia melakukan short untuk mortgage perumahan. Yang kenaikan harganya ia nilai sudah keterlaluan. Burry meramalkan akan terjadi krisis. Maka ia lakukan short. Yang tujuannya dua: mengingatkan bahaya gelembung itu dan mencari keuntungan.
Peringatannya gagal. Pemilik uang tetap emosional mengejar mortgage: pecahlah krisis 2008.
Bisnisnya berhasil: perusahaan Burry mendapat laba Rp 7 triliun. Ia sendiri, secara pribadi, mendapat untung sekitar Rp 1,5 triliun.
Kini Burry menggarap Tesla. Meski saham Tesla sudah terkoreksi lebih 30 persen Burry belum puas. Harga saham itu masih ia anggap berlebihan.
Burry pun tidak takut akan bernasib seperti Bentjok. (*)