indoposonline.id – Gerhana Bulan total satu-satunya yang terjadi pada tahun 2021 akan menerangi langit pada Rabu pekan ini (26/5/2021). Fenomena itu terjadi saat Bulan Purnama melewati bayangan Bumi. Selama Gerhana Bulan Super Flower Blood Moon, wajah satelit Bumi itu akan berubah menjadi merah bata.
Kilau api adalah yang paling dramatis dari tiga jenis gerhana bulan (dua lainnya disebut parsial dan penumbral). Selain itu, kesempurnaan adalah suatu keharusan di mana gerhana Bulan total hanya terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berbaris sempurna.
Pertanyaannya, ketika Bulan benar-benar diselimuti bagian paling gelap dari bayangan Bumi, mengapa hasilnya bukan gelap di langit? Mengapa bulan malah diselimuti cahaya jingga hingga merah darah?
Inilah alasan ilmiahnya. Bayangkan diri Anda berdiri di Bulan, melihat ke bawah ke Bumi selama gerhana berlangsung. Saat Bumi berada tepat di depan Matahari, Anda akan melihat lingkaran api mengelilingi planet.
“Piringan terestrial yang gelap dikelilingi setiap Matahari terbit dan terbenam di dunia, semuanya sekaligus,” menurut NASA seperti dilansir Live Science. Meskipun planet kita jauh lebih besar dari Matahari, cahaya bintang membelok di sekitar tepi Bumi. Cahaya ini dipantulkan ke Bulan.