Ia menjelaskan, Sixstreet hadir untuk menjawab trend fesyen di Indonesia yang tidak melulu Jawa-sentris. Hal ini sekaligus menjadi tantangan dan celah bagi Sixstreet untuk membawa fesyen yang awalnya berputar di Pulau Jawa, bergeser ke Pulau Sumatera, khususnya kota Medan.
“Saat ini, Sixstreet pun dipercaya lebih dari 9 brand lokal yang sudah diakui hingga skala internasional seperti Thanksinsomnia, Public Culture, Untold, Pot Meets Pop,” jelas Edo.
Ia mengungkapkan, kedepannya Sixstreet akan terus berkembang karena kepercayaan yang diberikan sebagai partner yang sudah mampu menyalurkan trend-trend yang dibawa oleh masing-masing brand selama ini.
Menciptakan dan memilih produk fesyen dari brand lokal adalah salah satu ujung tombak Sixstreet dalam menjadi trendsetter.
Benar saja, antusias warga Medan dari semua kalangan dan usia tidak dapat dibendung. Produk kebanggaan buatan anak bangsa yang tersedia di Sixstreet selalu sold out dalam kurung waktu yang relatif singkat.
“Tak hanya puas dengan brand lokal, Sixstreet juga berhasil membawa kultur street fesyen ke Indonesia melalui brand-brand internasional. Salah satunya seperti Sneaker Air Jordan yang sudah sangat mendunia karena desain dan juga nilai historisnya sehingga menjadikan sneaker ini menjadi incaran para hypebeast di indonesia,” kata Edo.