indoposonline – Harga smartphone akan terus merayap naik hingga paruh kedua tahun ini. Pabrikan tampaknya tidak berani untuk berkorban memangkas harga produknya.
Sehingga banyak yang melabelkan perusahaan ponsel cerdas adalah pihak yang sangat rakus. Otomatis mereka tanpa lelah meningkatkan harga perangkat agar lebih banyak mengeruk keuntungan.
Sayangnya produsen komponen juga mendorong kenaikan harga elektronik yang tak terhindarkan. Defisit pasar ternyata juga berkontribusi terhadap inflasi.
Karena itu, kenaikan harga akan terus berlanjut di paruh kedua tahun ini. Kita harus membiasakan diri dengan label harga baru untuk smartphone. Dan Wakil Presiden realme, Xu Qi, memperingatkan tentang hal ini kepada khalayak luas.
Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan, pada awal tahun ada kekurangan chip 5G. Di antaranya platform Snapdragon 888 dan Snapdragon 870 tidak banyak tersedia. Ada juga kekurangan prosesor 4G.
Selain itu, manajer puncak Realme mencatat ada kenaikan harga untuk memori, komponen pengisi daya adaptor, dan komponen lainnya. Rata-rata, mereka menambahkan 10% ke harga.