Dari perbandingan Year on Year (YoY) April 2021, volume penjaminan mencapai Rp 15,3 triliun atau meningkat 47,46% dari Rp 10,3 triliun. IJK Accrual JamSyar berhasil meningkat sebesar Rp 182 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 69 miliar. Sedangkan untuk IJK Cash Basis, JamSyar membukukan Rp 306 miliar.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Jamsyar baru membukuka IJK Cash Basis sebesar Rp 108 miliar. Dari total asset, Jamsyar juga mengalami peningkatan dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,7 triliun. Sedangkan dari sisi ekuitas, JamSyar mencatat Rp 718, dimana ekuitas pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 648 miliar.
“Pencapaian kinerja tersebut dikontribusi oleh pencapaian penjaminan bersih hingga April 2021 adalah sebesar 34% dengan efisiensi biaya berada pada tingkat pencapaian sebesar 23,79%,” kata Gatot.
Ditambahkan dia, penjaminan bersih ini didukung pula oleh besarnya produksi khususnya dari produk Penjaminan Modal kerja PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan Penjaminan Bank Garansi. Pencapaian kinerja dan efisiensi biaya ini dapat dilakukan oleh JamSyar dengan melakukan optimalisasi IT dan digitalisasi penjaminan.