indoposonline.id – Wacana pelaksanaan kompetisi tanpa promosi dan degradasi bukan hanya mendapat penolakan beberapa klub. Namun, pengamat sepakbola, Rayana Djakasurya pun buka suara.
“Kompetisi itu harus ada promosi dan degradasi. Kalau kompetisi tanpa promosi dan degradasi itu menunjukkan bahwa pengurus PSSI miskin wawasan tentang pembinaan sepakbola,” kata Rayana Djakasurya di Jakarta, Senin (10/5/2021).
Menurut Rayana, kompetisi itu merupakan program pembinaan sepakbola berjenjang yang sudah menjadi aturan baku dari Federasi Sepakbola Internasional (FIFA). Makanya, PSSI yang lahir sejak 1932 menggelar kompetisi secara berjenjang yakni Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.
“PSSI perlu memikirkan banyak dampak buruk yang bakal terjadi jika kompetisi dijalankan tanpa promosi dan degradasi. Bukan hanya pembinaan sepakbola tidak berjalan dengan baik tetapi dampak lainnya yakni merugikan pemilik klub,” jelasnya.
“Pemilik klub kan jelas berharap klub yang didirikannya bakal mencapai level tertinggi. Sebab, itu menjadi kebanggaannya. Kalau kompetisi tidak ada promosi dan degradasi itu sama saja mengubur impian mereka. Ke depan, jangan heran jika banyak klub yang gulung tikar karena tidak jelasnya tujuan yang bakal dicapainya,” tambahnya.
Sebelumnya beberapa klub juga telah melakukan penolakan terhadap kompetisi tanpa promosi dan degradasi. Yakni, Persipura Jayapura, Borneo FC, Bali United FC, Persib Bandung, dan Madura United FC.(bas)