Pada minggu-minggu awal gerakan protes, Ma Thuzar Wint Lwin bergabung dengan para demonstran, di mana ia memegang sebuah karton bertuliskan, “Kami tidak menginginkan pemerintahan militer,” dan menyerukan pembebasan pemimpin sipil negara itu, Daw Aung San Suu Kyi yang menjadi tahanan rumah sejak kudeta.
Ia juga membagikan botol air kepada pengunjuk rasa di Yangon, kota terbesar Myanmar, dan menyumbangkan tabungannya kepada keluarga yang orang-orang terkasihnya terbunuh.
Ma Thuzar Wint Lin juga menyatakan penentangannya terhadap junta melalui Facebook dengan mengunggah foto hitam-putih dirinya yang ditutup matanya dengan selotip di mulutnya dan tangannya diikat.
Setiap malam di televisi, militer mengumumkan surat perintah penangkapan baru untuk selebriti dan orang lain yang mengkritik rezim. Beberapa dari mereka yang disebutkan adalah orang-orang yang dikenal Ma Thuzar Wint Lwin.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, ia mengamati dengan cemas untuk melihat apakah namanya masuk dalam daftar buronan militer. Ia melihat laporan tentang orang-orang terkenal yang ditahan ketika mereka mencoba meninggalkan negara itu, jadi ia memutuskan untuk mengenakan hoodie dan kacamata agar tidak dikenali di bandara Yangon.