indoposonline.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan syariah terlibat lebih dalam di sektor pembiayaan konstruksi. Apalagi menurut data Kementerian Pekerjaaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR), funding gap antara perbankan syariah dan konsvensional masih jauh.
“Bank Syariah harus masuk ke sektor prioritas yaitu infrastruktur, gapnya dengan bank konvensional masih sangat besar, ini potensi yang harus ditangkap,” ujar Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah saat temu media kemarin (1/5) di Sentul Bogor.
Menurut Deden, jika ingin berkembang hingga menembus pasar global, bank syariah harus masuk ke sektor infrastruktur. Apalagi dengan terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang memiliki modal cukup besar.
Menurut dia, BSI yang merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN, kini bisa berkontribusi membantu pembiayaan proyek konstruksi dalam hal kapasitas. Dukungan yang lain juga bisa diberikan BSI dengan cara berjamaah atau sindikasi. Kendari demikian, bank syariah swasta lain juga bisa turut andil lebih besar dengan cara berjamaah atau sindikasi.