indoposonline.id – Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Takalar, Sulawesi Selatan, diduga bermasalah. Legislator Kebon Sirih mengungkap temuan ketiadaan bukti fisik pembangunan Kawasan Industri Takalar (KITA) yang selama ini digadang-gadang sebagai proyek potensial dengan nilai investasi fantastis.
Untuk diketahui, KITA ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Data diperoleh, KBN sedang mengembangkan Takalar Integrated Industrial Park (TIIP) sebagai kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan berkonsep industri multiklaster yang didukung infrastruktur kawasan lengkap.
Di penghujung tahun 2019, Direktur Pengembangan KBN, Rahayu Ahmad Junaedi menyebutkan, mega proyek tersebut telah banyak dilirik investor. Dia mengklaim sebanyak 50 perusahaan daur ulang asal China di bawah bendera CMRA telah menyatakan kesiapannya bergabung di kawasan industri baru ini.
“Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp40 triliun dan nilai produksi dari industri pengolahan ini diperkirakan bisa mencapai Rp200 triliun per tahun setelah konstruksi selesai,” katanya kepada indoposonline.id, Rabu (26/5).