2. Tentukan model harga batu bara yang baru. Untuk keperluan dalam negeri. Dasarkan harga itu pada prinsip cost-plus. Yakni biaya eksploitasi ditambah jasa 15 persen.
3. Kalau perlu ambil alih semua pembangkit swasta.
Dengan cara itu kita bisa semaksimal mungkin memanfaatkan batu bara. Untuk membuat listrik murah.
Produksi listrik juga akan melimpah. Itu karena pembangkit listrik tenaga batu bara kita sudah dominan.
Kalau perlu izinkan PLN membangun pembangkit listrik yang sangat murah. Yang lebih kecil-kecil. Untuk luar Jawa. Dengan memanfaatkan penutupan pembangkit-pembangkit kecil di Tiongkok.
Memang kita akan terlihat seperti ”menentang arus” global. Tapi jangan cepat grogi. Langkah ”menentang arus” itu hanya akan kita lakukan 20 tahun saja. Sambil menunggu era baterai hebat nan murah.
Sementara ”menentang arus” itu kita membangun industri solar panel modern besar-besaran. Juga pabrik baterainya.
Pada saatnya kita akan membalikkan opini dunia: Indonesia go green melebihi negara mana pun. Tapi kita sudah lebih dulu telanjur maju.