Saya pun baru tahu sekarang. Dari Giyanto itu. Bahwa batik corak Sidomukti yang legendaris itu berasal dari Desa Sidomukti-nya Giyanto.
Kelak, ratusan tahun kemudian, batik Sidomukti itu migrasi ke Solo dan dikenal sebagai batik Solo. Semoga yang punya Solo tidak tersinggung dengan klaim tersebut.
Masa remaja, Giyanto pernah juga jadi office boy. Sambil sekolah paket C SMP dan SMA. Ia rajin bekerja. Sampai kemudian jadi staf tata usaha. Sambil pula kuliah di Unitama Jakarta. Lulus S-1. Lalu jadi sekretaris kantor.
Di saat perusahaan tempatnya bekerja (milik Reza Khalid) berpatungan dengan perusahaan milik Mbak Mamik (salah seorang putri Pak Harto), Giyanto jadi sekretaris perusahaan gabungan itu. Lalu, jadi corporate secretary.
Tahun 1998 –dua tahun setelah Ibu Tien Soeharto wafat– Giyanto mengalami apa yang tidak ia sangka: bisa masuk kamar tidur Presiden Soeharto. Di Jalan Cendana.
“Mbak Mamik minta saya mengajari Pak Harto menggunakan internet,” ujar Giyanto. “Pak Harto ingin bisa membuka dan mengirim e-mail,” ujarnya.