indoposonline.id – Pemerintah menggencarkan sosialisasi Program Integrasi Ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Ultra Mikro. Program ini menjadi salah satu upaya memajukan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ultra mikro. Salah satunya dengan pemberian bunga pinjaman yang rendah. Integrasi ini melibatkan tiga BUMN, yakni BRI (Bank Rakyat Indonesia), Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani).
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sondang Tiar Debora Tampubolon mengatakan, UMKM sejatinya menjadi tulang punggung bagi perekonomian Indonesia.
“Kita bisa belajar dari negara China yang ekonominya saat ini sedang tumbuh bahkan hampir menyamai Amerika Serikat, mereka itu basisnya adalah UMKM,” ujar Sondang Tiar Debora Tampubolon, di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (5/6/2021).
Komisi VI DPR RI, kata dia, menyambut baik Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro ini. Terlebih, pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang sangat besar di tengah masayarat, terutama bagi para pelaku UMKM.
“Kami dari Fraksi PDI Perjuangan khususnya di Komisi VI sangat menyambut baik Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro dari perusahaan BUMN agar UMKM tetap mampu bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19. Karena pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang luar biasa, salah satunya terkait daya beli masyarakat yang memang saat ini masih menurun,” lanjutnya.
Putri dari Nurdin Tampubolon (ayah) dan Lince Berliana Tobing (ibu) itu berharap Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro melalui BUMN, yakni BRI, Pegadaian dan PNM ini bisa meningkatkan produktivitas UMKM agar mereka bisa naik kelas menjadi usaha yang lebih berkelanjutan.
“Bagaimana manajemen atau profesionalitas dari UMKM ini bisa lebih baik. Karena sejatinya UMKM itu berasal dari angkatan kerja yang memang tidak terserap di industri formal atau sektor formal sehingga mereka melakukan satu bentuk usaha dari sektor informal,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, ungkap Sondang Tiar Debora Tampubolon, pihaknya dapat meyerap aspirasi dari para pelaku UMKM. “Ada banyak sekali program dari PNM Mekar yang disampaikan, dan banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui program-program tersebut. Ini terlihat dari antusiasme para peserta yang menanyakan program-program yang bisa mereka akses terutama dalam hal permodalan untuk membuat usaha mereka jauh lebih baik lagi,” tegas wanita kelahiran Jakarta, 18 November 1983 itu.
“Ini harus terus disosialisaikan kepada masyarakat agar masyarakat bisa mengakses Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro dengan mudah,” tukasnya.
Sementara itu, Vice President Area Jakarta Utara PT Pegadaian (Persero), Firman Alghazali mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat seluruh UMKM merasakan dampaknya.
“Berbeda dengan krisis moneter pada 1998, di mana UMKM sebagai penopang bahkan sangat andal menghadapi krisis moneter. Tapi, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, UMKM sangat merasakan dampaknya,” ucap Firman.
Untuk itu, pemerintah segera membentuk sinergi integrasi ekosistem ultra mikro ini yang melibatkan BRI, Pegadaian dan PNM. “Pegadaian pada dasarnya siap dengan program ini. Memang jika dirata-rata pinjaman di Pegadaian antara 4-10 juta, dan nasional hampir sama,” urainya.
Terkait sosialisasi, Firman menyebut pihaknya telah membentuk tim. Mereka akan mensosialiasikan mengenai sinergi usaha mikro ini. “Kalau sistemnya sudah baik, terutama dari sisi IT juga mendukung secara bersama-sama, maka nantinya bisa membayar cicilan di Pegadaian. Intinya kami dari sisi pendananan, sistem dan tim di lapangan sudah siap mendukung program ini,” jelas Firman.
Hal senada disampaikan Pemimpin Cabang PNM DKI Jakarta, Agus Mulyono. Dia mengungkapkan bila Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro berjalan dengan baik, maka dapat mensejahterakan semua karyawan maun nasabah PNM.
“Kami pasti berharap Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga akan tetap menjaga proses ini sesuai dengan keinginan semua pihak. Dengan demikian, program ini bisa memberikan kesejahteraan bagi karyawan maupun nasabah,” tukas Agus. (Bas/msb)