indoposonline.id – Misi baru yang akan digelar NASA ke Venus pada akhirnya dapat mengungkap bagaimana Bumi akan berakhir, jika mereka membuktikan bahwa teori ilmiah itu benar.
Teorinya adalah bahwa Venus pernah seperti Bumi. Planet ini memiliki lautan sampai suatu peristiwa memicu efek gas rumah kaca yang dahsyat dan menjadikan planet panas terik yang kita kenal sekarang.
Laman Science Focus mengutarakan, teori tersebut menunjukkan “Venus mungkin sebenarnya sama seperti Bumi, dengan lautan dan lempeng tektonik”. Ini sesuai dengan penemuan bahwa rasio deuterium-hidrogen Venus 100 kali lebih tinggi daripada di Bumi. Salah satu alasannya adalah Venus dulu memiliki banyak air, tetapi sekarang menghilang.
NASA sendiri bersiap meluncurkan probe DAVINCI+ dan Veritas antara tahun 2028 dan 2030. Harapannya dapat menjawab banyak pertanyaan tentang Venus.
Venus biasa disebut ‘kembaran jahat’ Bumi karena mirip dengan planet berbatu kita dalam beberapa hal. Tetapi sangat panas dan tidak ramah.
Misi DAVINCI+ akan membawa probe yang akan turun ke permukaan dan mengukur rasio deuterium-hidrogen planet lagi. Pengukuran sebelumnya yang dilakukan pada tahun 70-an dan 80-an dianggap tidak 100% akurat.
Rasio itu dapat memberi tahu kita berapa banyak air yang ada di Venus. Namun tidak tahu apakah itu hadir sebagai uap panas atau lautan besar.
Jika kita mengetahui bahwa Venus selalu terlalu panas untuk menjadi seperti Bumi, maka hal ini dapat membuat pencarian planet serupa di luar tata surya kita menjadi lebih mudah.
Para ilmuwan dapat menemukan sebuah planet berbatu di dekat sebuah bintang. Lalu menyadari bahwa planet itu sedekat Venus dengan Matahari sehingga harus diberi label tidak ramah dan terus maju.
Namun, jika ternyata Venus menjadi tidak ramah karena peristiwa perubahan iklim, maka ini bisa berimplikasi pada cara kita memandang Bumi dan planet ekstrasurya lainnya. Ada teori bahwa letusan gunung berapi di Venus mengirim terlalu banyak CO2 ke atmosfer dan menyebabkan efek gas rumah kaca yang berbahaya.
Penyelidikan NASA juga akan mengumpulkan gambar resolusi tinggi dan data radar. Sehingga kita mendapatkan gambaran tentang permukaan Venus dan membandingkannya dengan Bumi.