indoposonline.id – Semua pihak dinilai penting dalam upaya membangun kesadaran seluruh kalangan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Hal itu disampaikan Kepala BNN Kota Administrasi Jakarta Selatan, Dik Dik Kusnadi, saat workshop bertema “Mari Kita Wujudkan Jakarta Selatan Bersinar (Bersih Narkoba)”.
Lokakarya ini sekaligus menindaklanjuti deklarasi bersama Wali Kota Jaksel dan jajaran Forkominfo dengan melibatkan seluruh kalangan. “Saya garisbawahi kata ‘sadar’, masalah narkoba ini karena rendahnya tingkat kesadaran masyarakat. Maka mari kita bangun kesadarannya. Sadar tentang apa, sadar narkoba sampai saat ini sudah terlalu banyak menimbulkan penderitaan, kerugian dan kematian,” kata Dik Dik ditemui di Hotel Parks Regis Arion Kemang, Selasa (22/6) pagi.
Dik Dik menambahkan, harus disadari bahwa penyalahgunaan narkoba ini proses percepatan menuju ketiga tempat, yaitu RS jiwa, penjara, dan kuburan. Jadi ada tiga poinnya yaitu menjadi gila, di penjara atau mati karena narkoba.
“Ketika kita sadar akan bahaya narkoba akan ada kepedulian kita untuk melakukan upaya dan proteksi bagaimana agar keluarga, lingkungan dan bangsa kita selamat,” pungkasnya.
“Nah saya memberikan analogi kesadaran ini seperti terjadi kebakaran, menangani narkoba harus sesemangat itu. Tidak ada yang duduk manis, ketika ada kebakaran semua bergerak maksimal dengan sesuai potensi, caranya masing-masing, tapi tujuannya sama bagaimana supaya apinya itu bisa mati,” ucapnya.
Artinya, tegas Dik Dik, masyarakat harus mempunyai kesadaran yang sangat tinggi karena kalau diam akan terbakar. “Begitu juga di narkoba jangan diam. Jika diam akan bahaya, jika diam, maka akan besar apinya,” imbuhnya.
“Kita harus sadar generasi kita sedang dihancurkan. Narkoba saat ini masuk kategori proxy war, perang yang tidak kelihatan, perang tak lagi pakai senjata, pesawat, tapi generasi kita sedang dihancurkan,” tandasnya.
Untuk menangani masalah narkoba ini tidak boleh sendiri. Tetapi harus melibatkan seluruh kalangan, baik kelompok agamawan, akademisi, komoniti, pemerintah, dan media.
“Media punya tugas, menjadi corong akan bahaya penyalahgunaan narkoba, sebagai sosial kontrol dalam rangka penegakan hukum, jangan diam,” pintanya.