Menteri Basuki menambahkan, Tol Cijago untuk Seksi satu telah beroperasi tahun 2012 dan Seksi dua telah beroperasi 2019,” artinya sudah hampir 10 tahun, bukan berarti kita lambat akan tetapi pembangunan diperkotaan tantangannya lebih banyak dan lebih besar terutama masalah pembebasan tanah. Kalau masalah pembebasan tanah cepat pembangunan infrastrukturnya akan jauh lebih cepat”, tegasnya.
Direktur Utama PT. Translingkar Kita Jaya Hilman Muchsin mengatakan, Jalan Tol Cijago membentang sepanjang 14,7 km terdiri 3 (tiga) Seksi. Seksi 1 menghubungkan Jagorawi-Jalan Raya Bogor sepanjang 3,7 km telah beroperasi Januari 2012. Sedangkan Seksi 2 menghubungkan Jalan Raya Bogor – Kukusan sepanjang 5,5 kilometer telah beroperasi September 2019 lalu.
Kemudian Seksi 3 Kukusan – Cinere sepanjang 5,44 km (Ruas Cinere – Limo) ditargetkan akan beroperasi pada Februari 2022 dan untuk Ruas Kukusan – Limo pada Juni 2022. Saat ini progres pembebasan lahan telah mencapai 70,16 persen. Adapun biaya investasi sebesar Rp3,2 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp1,2 triliun.