Sekarang giliran berita buruknya: Mongolia. Penduduknya hanya 3,5 juta orang. Tiap kilometer persegi hanya dihuni 2 orang. Itu lantaran saking besarnya wilayah dan sedikitnya penduduk. Separo penduduknya tinggal di ibu kota: Ulan Bator.
Rabu lalu Mongolia jadi seperti Kudus dan Bangkalan. Penderita barunya tiba-tiba melonjak. Mencapai 1.300 orang/hari. Itu setara dengan kalau di Indonesia 6 juta/hari.
Ledakan baru itu membuat total penderita Covid di sana menjadi 70.000 orang.
Pertanyaannya: –seperti ditulis panjang lebar di New York Times– mengapa ledakan baru itu terjadi. Padahal, 50 persen penduduknya sudah menjalani vaksinasi. Sudah dua kali. Mereka mendatangkan vaksin melebihi jumlah penduduknya: 4,5 juta vaksin. Lebih 4 juta dari Tiongkok: Sinopharm. Yang 400.000 lagi dari Rusia: Sputnik.
Ternyata penyebabnya satu: akan ada pilpres di sana. Hari-hari ini adalah puncak masa kampanye. Di sana masa jabatan presidennya baru saja diubah: hanya boleh satu periode, 6 tahun. Ikut Filipina.
Mongolia pernah menjadi penguasa dunia –meski gagal meluaskan wilayah sampai Nusantara. Waktu itu Mongolia berhasil menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Yuan. Setelah dinasti itu runtuh, Tiongkok membangun tembok besar agar mereka tidak datang lagi.