Indonesia akhirnya memenangkan perundingan itu. Indonesia pun mendapat separo ladang minyak itu –yang setelah TimTim merdeka menjadi bagian Timor Leste.
Saya tidak habis pikir: bagaimana bisa seorang pribumi seperti Pak Mochtar, di tahun 1955, sudah bisa lulus S-2 dari Yale University, Amerika Serikat. (Di usia 26 tahun). Untuk ilmu hukum. Berarti di tahun 1953 beliau sudah lulus sarjana hukum Universitas Indonesia (UI).
Keluarga jenis apakah beliau? Kok begitu mementingkan pendidikan?
“Generasi kakak saya itu memang istimewa,” ujar Sarwono Kusumaatmadja, adik kandung pak Mochtar. “Kakak saya itu bergabung ke tentara pelajar. Tapi sekolahnya kok bisa selesai tepat waktu,” ujar Sarwono yang juga pernah menjadi menteri di zaman Pak Harto dan di zaman Gus Dur.
Sarwono adalah politikus besar: Sekjen Golkar yang sangat legendaris. Golkar tapi kritis. Kritis tapi Golkar.
Menurut Sarwono, ibundanya adalah keluarga pesantren Balerante di Cirebon. “Beliau orang pesantren pertama yang disekolahkan di sekolah Belanda,” ujar Sarwono. Sang ibu lantas menjadi guru SD di Sekolah Kartini.