Widiarto, mengatakan, percepatan pembangunan jembatan sementara Benanain merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan program penanganan infrastruktur terdampak bencana banjir di NTT. Ini demi memulihkan fungsi dan kondisi secara permanen.
“Dengan dibukanya jembatan sementara ini diharapkan arus logistik barang kebutuhan masyarakat berjalan lancar sejak terputus April lalu saat bencana,” harap Widiarto.
Setelah dilakukan uji coba, jembatan yang berada di Dusun Kotafoun, Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman tersebut dapat dilalui semua jenis kendaraan. Baik dari arah Betun menuju Kupang atau sebaliknya, serta dari Malaka Barat dan sekitarnya menuju Betun dengan memerhatikan berat muatan kendaraan berkapasitas beban maksimal 5 ton.
Konstruksi jembatan semi-permanen Benanain dibangun dengan kombinasi Jembatan Bailey bentang 30 meter dan lebar 5,5 meter, timbunan tikar beronjong sepanjang 62 meter dan lebar efektif 4,5 meter dilengkapi lubang pengairan air dari beton bertulang, serta abutment berupa bronjong aramco/uditch sepanjang 70 meter.