Berbicara tentang pertandingan, Jonatan mengatakan ia memang coba mengubah-ubah pola permainan untuk menyesuaikan calon lawannya di Olimpiade nanti.
“Di gim pertama saya coba lebih bermain sabar, tidak banyak untuk menyerang. Tapi balik lagi ini kan simulasi, saya pikir saya tidak boleh terpaku dengan satu strategi saja,” ujar Jonatan.
“Makanya di gim kedua saya coba ubah untuk menjadi lebih menyerang karena saya juga sudah berlatih pola ini. Namun kendalanya saya masih kurang bisa kontrol jadi banyak poin yang terbuang. Itu yang saya sudah sampaikan ke pelatih untuk diperbaiki secepatnya,” tuturnya.
“Olimpiade itu yang terpenting adalah adalah menjaga fokus dan percaya diri karena kita semua tahu di Olimpiade semua bisa terjadi. Mental itu yang utama, kalau pola dan strategi saya rasa peringkat satu sampai 16 sudah sama levelnya,” jelasnya.
Tak lupa, Jonatan juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya legenda bulutangkis Indonesia Markis Kido pada hari Senin (14/6) lalu.
“Saya juga mengucapkan turut berduka untuk Markis Kido. Saya sempat ketemu walau tidak sering tapi dia adalah sosok yang rendah hati dan selalu mudah untuk berbagi ilmu,” ucap Jonatan.