indoposonline.id – Perluasan pasar untuk meningkatkan penjualan produk kerap menjadi rintangan yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tak sedikit pelaku UMKM yang belum memiliki strategi, serta mengetahui cara pemasaran yang baik atau sesuai perkembangan zaman.
Salah satu pelaku UMKM yang sempat terkendala untuk memperluas pasarnya adalah Ambar Lulis, 51 tahun. Dia adalah perajin batik asal Depok sekaligus pendiri merek Batik Puri Ambary.
Sebelum pandemi terjadi, brand batik milik Ambar banyak dilirik masyarakat. Daya tarik Batik Puri Ambary terletak pada motifnya yang khas, yakni bertema warna, kekayaan alam, serta simbol Kota Depok seperti buah belimbing, gong si bolong, dan kemiri londo.
“Perbedaan batik Depok dengan batik lain adalah batik khas Depok mengambil inspirasi dari warna, kekayaan alam, sosial, dan budaya Depok seperti motif buah belimbing, tari topeng, dan sungai,” papar Ambar.
Selain memiliki daya tarik dari motifnya yang unik, Batik Puri Ambary juga memikat karena proses pembuatannya murni menggunakan pewarna alami. Berkat keunggulan-keunggulan tersebut, tak heran apabila batik ini memiliki daya tawar tersendiri di mata penikmat batik.