“Dalam dokumen NDC, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan Business As Usual (BAU), dan sampai 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Sebanyak 29 persen berarti ekuivalen dengan 826 Jt ton CO2 dan 41 persen ekuivalen dengan lebih dari 1,02 Miliar Ton CO2 yang diturunkan sampai tahun 2030,” ujar Alue dalam siaran persnya, Minggu (5/6) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Alue Dohong juga menyampaikan pandangan Indonesia atas beberapa agenda negosiasi COP-26 UNFCCC Glasgow, antara lain terkait penyelesaian Paris Rules Book, Common Time Frame (CTF) untuk NDC, isu transparansi dan mengenai Sources of Input untuk GLobal Stocktake (GST). Serta harapannya terhadap soft diplomacy pavilion Indonesia COP-26 UNFCCC Glasgow yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-12 November 2021
“Soft diplomacy di Paviliun Indonesia diharapkan tidak hanya diupayakan melalui sesi-sesi diskusi atau pertemuan, tetapi juga dapat dilakukan melalui pengenalan seni, budaya, dan keramahan bangsa Indonesia kepada masyarakat dunia,” Ujar Alue.