Selanjutnya Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanti menyampaikan bahwa fokus dalam substansi negosiasi menuju COP26 – adalah agar implementasi Paris Agreement dapat berjalan secara penuh atau penyelesaian Paris Rules Book. Dengan agenda utama COP26 yaitu negosiasi politis Para Negara Pihak terkait isu-isu substasnsi yang diselenggarakan pada 31 Mei -17 Juni 2021.
“Untuk Indonesia Negosiasi COP ini bukan hanya retorika, ini menjadi benar-benar ajang untuk kita menguatkan komitmen dan menguatkan Langkah kolaborasi,” ujar Laksmi.
Kemudian, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK selaku Sekretaris Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, Agus Justianto menyampaikan kegiatan dalam penyelenggaraan Paviliun Indonesia pada 1-12 November 2021 nanti. Kegiatan Paviliun Indonesia terdiri dari 32 Sesi Talkshow, 3 Join Sessions, 2 Eminent Person Sessions, Pertemuan Bilateral, pertunjukan seni dan budaya, serta Exhibition.
Agus menambahkan paviliun Indonesia merupakan strategi soft diplomacy yang mendukung proses perundingan (hard diplomacy) dengan memberikan teladan atau contoh (lead by examples) kepada masyarakat dunia melalui aksi yang sedang dan telah dilakukan Indonesia. “Hal ini sebagai upaya menyuarakan aksi, strategi dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional guna mencegah pemanasan global dan kenaikan suhu global dibawah 2 derajat,” ujarnya.