indoposonline.id – Peneliti Rusia temukan makhluk kecil yang hidup membeku selama 24.000 tahun di Siberia. Organisme mikroskopis itu bahkan dapat bereproduksi setelah dicairkan dan para ilmuwan menyebutnya sebagai skandal evolusi.
Organisme ini disebut rotifera bdelloid. Mereka adalah satu-satunya makhluk betina yang bereproduksi melalui kloning.
Permafrost adalah lapisan tebal tanah beku, yang dapat mencakup batu dan tanah, yang tetap beku selama lebih dari dua tahun dan membentuk sekitar 24% dari permukaan tanah terbuka di Bumi.
Rotifera Bdelloid dikenal karena kemampuannya untuk menahan situasi ekstrem seperti pengeringan, kelaparan radiasi, dan kekurangan oksigen.
The Sun melaporkan, peneliti menyebut organisme itu diperkirakan telah ada selama 35 juta tahun. Nah yang ditemukan di lapisan es diyakini sudah hidup bersama mamut dan makhluk zaman es.
Kita bahkan masih dapat menemukan versi modernnya hari ini di danau air tawar, sungai kolam, dan bahkan beberapa lumut.
Mereka memiliki saluran pencernaan dengan mulut dan anus. Diperkirakan mereka bertahan dengan kemampuan mereka untuk hampir menghentikan semua aktivitas di tubuh, termasuk metabolisme.
Makhluk kecil ini adalah hasil temuan dari peneliti di Soil Cryology Laboratory Institute of Physicochemical and Biological Problems in Soil Science di Pushchino, Rusia, yang mengebor daratan untuk menemukan organisme di lapisan es. Lalu melakukan radiokarbon untuk menentukan usia mereka.
Mereka kemudian menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Current Biology, dan mengungkapkan makhluk itu dapat bereproduksi di laboratorium. Diharapkan studi lebih lanjut tentang organisme dapat mengajari kita lebih banyak tentang pengawetan krio sel, jaringan, dan organ manusia.
“Hasilnya adalah organisme multiseluler dapat dibekukan dan disimpan seperti itu selama ribuan tahun dan kemudian hidup kembali, impian banyak penulis fiksi,” kata peneliti, Stas Malavin.
“Tentu saja, semakin kompleks organisme, semakin sulit untuk melestarikannya dalam keadaan beku dan, untuk mamalia, saat ini tidak mungkin,” tambahnya.
Namun, lanjut dia, pindah dari organisme bersel tunggal ke organisme dengan usus dan otak, meskipun mikroskopis, merupakan langkah maju yang besar.”