Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) Bank DKI juga meningkat sebesar 28,42 persen menjadi Rp42,98 triliun pada kuartal 1 2021. Pertumbuhan DPK ini, utamanya didorong oleh pertumbuhan giro sebesar Rp11,34 triliun per Maret 2021, meningkat 74,87 persen dibanding periode sebelumnya sebesar Rp6,49 triliun. Pertumbuhan DPK tersebut dibarengi dengan membaiknya rasio dana murah (CASA Ratio) dari sebelumnya 43,54 persen menjadi 47,56 persen.
Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I 2021, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,19 persen, meningkat 0,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, peningkatan rasio NPL gross tersebut masih berada di bawah peningkatan rasio NPL industri perbankan sebesar 0,40 persen dari semula sebesar 2,77 persen di kuartal I 2020 menjadi sebesar 3,17 persen di kuartal I 2021.
Rasio NPL Net Bank DKI pada kuartal 1-2021 tercatat sebesar 0,62 persen dan berada dibawah rata-rata NPL Net industri perbankan sebesar 1,02 persen. Hal ini menunjukkan Bank DKI mengantisipasi potensi risiko dengan melakukan pencadangan meskipun terdapat program restrukturisasi.