Bersama: Ilham Saputra
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Indoposonline.id – Kunci sukses penyelenggaran Pilkada 2020 tidak lain berkat dukungan dari masyarakat dengan pemerintah ketika itu untuk menyelenggarakan Pilkada 2020 di masa pandemi. Yang datangnya sebetulnya tiba-tiba, sedangkan perencanaan pikada itu sudah lama, jadi kita teman-teman daerah di 127 daerah itu sudah menyiapkan anggaran dari tahun 2019.
Karena memang dalam undang-undang pilkada, disebutkan bahwa kita akan melaksanakan Pilkada September 2020. Jadi pelaksanaan untuk penganggaran perencanaannya itu sudah dilaksanakan sejak bulan September 2019. Anggarannya juga sebagian di Oktober 2019 sudah disetujui.
Salah satu hal yang kemudian menjadi kendala kita kemarin adalah ada beberapa hal yang tidak ditanggung oleh APBD karena kan Pilkada ini ditanggung oleh BPD, diantaranya seperti APD, sarung tangan, handsaniter, juga beberapa menggunakan sarung tangan karet, termogan ini menjadi standar prokes dalam penyelenggaraan pilkada kemarin.
Dan tentu saja kemudian kita meminta pengunduran jadwal dari bulan September karena di Undang-Undang memang disebutkan bahwa Pilkada di September 2020. Kemudian DPR menyetujui untuk ditunda, kemudian presiden membuat Perpu. Perpu yang menyatakan pemilihan dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Kami juga menyarankan bahwa ada anggaran-anggaran yang ditanggung oleh APBD. Seperti yang saya bilang tadi itu seperti APD dan peralatan prokes lainnya. Akhirnya, melalui APBN, negara bersedia menjamin semua kelengkapan prokes itu. Akhirnya alhamdullilah bisa terselenggara dengan baik.
Dengan juga ada beberapa perubahan regulasi kita punya, karena regulasi yang kita punya itu tidak pernah mengatur tentang adanya pandemi, yang ada hanya mengatur adanya bencana alam. Nah pandemi ini kan bencana non alam, yang kemudian menunda pilkada. Sehingga akhirnya kami belajar dari pengalaman-pengalaman pemilu dari negara lain seperti di Polandia, Korea Selatan, kemudian kita juga meng-arrange bagaimana pelaksanaan kampanye-nya, nah kampanyenya bisa dilakukan dibanyak media sosial atau jika ingin tatap muka hanya bisa 50 orang saja maksimal dengan prokes yang ketat.
Nah, ini tentu kemudian juga di TPS ketika pemungutan suara masyarakat kita sosialisasikan juga untuk mengantri, menjaga jarak. Dan kita berulang melakukan simulasi-simulasi di beberapa daerah. Dan juga kemudian kita melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat yang datang, sehingga ketika kita memberikan informasi pemberitahuan, kita berikan informasi waktu si A atau si B di jam 07.00 sampai dengan 08.00 WIB, Si C atau si D di jam 08.00 sampai dengan 09.00, dan itu Alhamdullilah ditaati oleh masyarakat. Karena juga tentu sosialisasi dari aparat kami dan juga sosialisasi kepada tim sukses dan langsung kepada masyarakat yang dilakukan oleh aparat-aparat kami yang ada dibawah.
Jadi memang sinergi yang baik antar Pemerintah, KPU, Bawaslu dan masyarakat dan juga tim pasangan calon ini, menjadikan Pilkada kita kemarin berhasil dijalankan di tengah pandemik dan tidak ada Cluster baru di dalam pilkada 2020 lalu.