indoposonline.id – Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menuturkan alasan kekalahan mereka pada babak semifinal, yaitu akibat tak bisa keluar dari tekanan dan serangan rapat yang dimainkan pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jumat. Namun demikian mereka tak mau larut dalam kekecewaan, lantaran perunggu Olimpiade akan kembali diperebutkan.
“Hari ini kami tidak bermain bagus karena lawan kami sangat kuat dan memberikan banyak tekanan pada kami. Kami tidak bisa keluar dari (tekanan) itu,” kata Ahsan seperti dilansir di laman resmi BWF, Jumat.
Pada laga semifinal sepanjang 28 menit itu, The Daddies ditundukkan ganda putra dari Taiwan dalam dua gim langsung 11-21, 10-21.
Ganda putra peringkat dua dunia ini menerima serangan ketat dari Lee/Wang dan hingga tak bisa mengembangkan pola permainan. Dalam dua gim, Hendra/Ahsan selalu di bawah tekanan dari lawan yang berada satu peringkat di bawah mereka.
“Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi lawan kami bermain sangat baik hari ini. Kami tidak bisa mengatasi tekanan mereka,” kata Hendra menceritakan pertandingannya.
Hendra, yang meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, menilai laga kontra Lee/Wang menjadi yang terberat sejauh ini di Olimpiade Tokyo 2020.
“Ini menjadi yang tersulit sejauh ini, dan kami masih ingin berjuang untuk melakukan yang terbaik di pertandingan besok,” ujar Hendra dilansir Antara.
Meski gagal mengamankan peluang meraih medali emas, namun The Daddies masih berkesempatan membawa pulang medali perunggu.
The Daddies akan kembali berhadapan dengan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada perebutan medali perunggu, Sabtu, setelah pasangan Malaysia tersebut kalah pada semifinal lainnya oleh ganda putra China Li Jun Hui/Liu Yu Chen 22-24, 13-21.
Kedua pasangan sempat bertemu di babak penyisihan Grup D, dengan kemenangan sukses diamankan Hendra/Ahsan dan mengantongi titel juara grup, sementara Aaron/Soh menjadi runner-up. (tim)