indoposonline.id – Bencana alam terus saja terjadi di Indonesia. Saat ini, sebanyak 14 desa di enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, terdampak banjir. Sebanyak 2.828 jiwa terdampak banjir
Informasi yang dihimpun, rincian desa yang terdampak meliputi Desa Landau Badai dan Desa Landau Rantau di Kecamatan Silat Hulu, Desa Nang Betung, Desa Landau Bunus, Desa Nanga Jemah, Desa Riam Mengelai di Kecamatan Boyan Tanjung dan Desa Nanga Yen, Desa Tepuai dan Desa Sejahtera Mandiri di Kecamatan Hulu Gurung.
Selanjutnya, Desa Tangai Jaya di Kecamatan Mentebah, Desa Jajang di Kecamatan Pengkadan, Desa Riam Piang dan Desa Semangut di Kecamatan Bunut Hulu dan juga Desa Suka Maju.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Kapuas Hulu, Tinggi Muka Air (TMA) antara 20-200 sentimeter saat kejadian Selasa lalu.
Sehingga per hari ini, Kamis (15/7) pukul 09.00 WIB, ada sebanyak 2.828 jiwa terdampak banjir. Saat ini, tim lapangan masih terus melakukan proses pendataan.
Dari data sementara, banjir juga menyebabkan kerugian materil berupa 588 rumah terendam dan sedikitnya ada 10 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu BPBD Kabupaten Kapuas Hulu juga mencatat ada 33 fasilitas umum yang terdampak banjir dan dua unit jembatan rusak berat.
Menurut perkembangan laporan di lapangan saat ini, sebagian wilayah terdampak banjir tersebut merupakan area yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi selular, sehingga hal itu menjadi suatu kendala di lapangan.
Namun demikian, banjir saat ini sudah berangsur surut di beberapa titik. Berdasarkan kajian risiko banjir yang dipantau melalui inaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi.
Sedangkan inaRisk juga menyebutkan, ada sebanyak 25 kecamatan yang berpotensi terpapar dengan luas wilayah mencapai 80.282 hektare.
Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), banjir menjadi bencana yang mendominasi Kabupaten Kapuas Hulu. Dalam catatan pada tahun lalu, banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sempat terjadi sebanyak delapan kali kejadian pada tahun 2020.
Sehingga pada keseluruhan kejadian tersebut, tercatat ada sebanyak 20.055 rumah terendam banjir dan 138.357 jiwa yang terdampak.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap kepada seluruh unsur yang ada di wilayah tersebut agar dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu dalam rangka mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat,” harap Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kamis (15/7).
BNPB mengimbau agar pemerintah daerah maupun masyarakat dapat memantau perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan melihat wilayah kajian risiko bencana melalui inaRisk BNPB. (ibl)