indoposonline.id – Belasan rumah tinggal di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, diterjang angin kencang. Bersamaan dengan hujan deras disertai petir.
Pada peristiwa hujan deras dan angin yang berhembus kencang tersebut memicu tumbangnya pepohonan dan terlepasnya atap rumah warga pada Selasa (10/8/2021), sekitar pukul 18.00 WIB.
Sejumlah rumah warga yang rusak ini tersebar di empat Dusun di wilayah Desa Sido Mulyo, yaitu Dusun 3, 4, 5 dan 7. Hal ini terdata oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB. Sebanyak 19 unit rumah warga terdampak kejadian tersebut, dengan rincian 14 unit rumah rusak berat dan lima unit lainnya rusak ringan.
Dari total rumah rusak tersebut, sebanyak empat unit rumah rusak berat berada di Dusun 3, dua unit lainnya yang rusak berat berada di Dusun 4.
Pada Dusun 5, sebanyak delapan unit rumah warga mengalami rusak berat, sedangkan tiga lainnya rusak ringan. Sedangkan di Dusun 7, sedangkan dua unit rumah warga lainnya rusak ringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Iriadi mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih mempersiapkan bantuan stimulan berupa bahan bangunan, seperti seng, sesuai dengan hasil kaji cepat di lokasi kejadian.
“Saat ini kami masih dalam tahap mempersiapkan bantuan stimulan bangunan berupa seng bagi para warga terdampak sesuai dengan hasil kaji cepat tim di lapangan,” tutur Iriadi pada Rabu (11/8/2021).
Iriadi menambahkan, para warga yang rumahnya terdampak angin kencang telah melakukan evakuasi mandiri ke rumah saudara atau tetangga terdekat. Pihak BPBD setempat juga membantu paket sandang dan pangan kepada warga terdampak angin kencang ini.
Paska peristiwa tersebut, lanjutnya, BPBD dan warga sekitar melakukan pembersihan material rumah rusak. Juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait bantuan logistik tambahan kepada warga terdampak.
Berdasarkan prakiraan cuaca tiga hari ke depan yang dikeluarkan BMKG, Provinsi Sumatera Utara didominasi dengan cuaca cerah berawan, hujan ringan dan hujan lebat. Kajian inaRISK menunjukan Kabupaten Langkat memiliki potensi bahaya cuaca ekstrem pada tingkat sedang sampai tinggi.
Masyarakat juga dapat melakukan langkah pencegahan dengan memangkas ranting pohon yang mudah patah serta melakukan pemeriksaan kondisi rumah secara berkala untuk mengantisipasi adanya kerusakan akibat bencana hidrometeorologi.
“BNPB mengimbau masyarakat untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala melalui laman BMKG dan potensi bahaya cuaca ekstrem pada aplikasi inaRISK,” imbau Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (ibl)