indoposonline.id – Sepanjang bulan Juli 2021, sebanyak 32 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terjaring di wilayah Jakarta Selatan. Puluhan PMKS yang mulai menjamur tersebut dijaring untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Staf Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudindos Jakarta Selatan, Bambang Susilo, mengakui, intensitas operasi PMKS di wilayah Jakarta Selatan ditingkatkan sebagai bagian mencegah penyebaran COVID-19, terlebih sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan dilanjutkan dengan PPKM Level 4.
“Kami usahakan penghalauan berkelanjutan di titik-titik rawan aktifitas PMKS. Kalau sudah dihalau masih tetap bandel baru kemudian dijangkau,” ancam Bambang, kepada wartawan, Rabu (4/8).
Berdasarkan pendataan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan, sebanyak 32 PMKS terjaring di wilayah tersebut. Puluhan PMKS dijaring selama satu bulan belakangan ini. “Satu bulan yaitu selama Juli 2021,” kata dia.
Bambang, menyebutkan, PMKS yang terjaring terbanyak adalah lanjut usia (lansia) terlantar sebanyak 10 orang. Sisanya 8 gelandangan, 1 orang anak jalanan, 4 orang disabilitas mental, 1 anak terlantar, 7 orang terlantar, dan seorang PMKS adalah jenis lainnya.
Bambang menambahkan, PMKS yang terjaring setelah operasi dibawa ke GOR Pasar Minggu. Setelah itu, penanganan dilakukan untuk menentukan tindakan yang ditempuh terhadap para PMKS tersebut.
“Ada yang pulang ke daerah asal, ada yang diambil keluarga, dan dirujuk ke panti,” tambah Bambang. (ibl)