IPOL.ID – Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai digelar serentak hari ini di DKI Jakarta. Seperti halnya di SMKN 32 Tebet, Jakarta Selatan. Protokol kesehatan (prokes) ketat pun dijalankan oleh pihak sekolah setempat maupun siswa, Senin (30/8).
Mulai dari siswa datang, maka petugas/satpam sekolahan setempat mengecek satu persatu suhu tubuh setiap siswa yang memasuki pintu gerbang sekolah. Selanjutnya, siswa diarahkan mencuci kedua tangannya dengan sabun cuci di tempat yang disediakan, sebelum memasuki ruang kelas.
Terkait hal ini,Plt Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji didampingi Kasudin Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2, Abdul Rachem meninjau langsung PTM Terbatas di SMKN 32 Jakarta itu.
Pada hari pertama PTM, Kepala SMKN 32 Jakarta, Komariah, mengatakan, di hari pertama sekolah di SMKN 32, sebanyak 130 siswa dari total 680 siswa hadir tanpa kendala. Dia memaklumi masih ada beberapa orang tua siswa yang belum setuju anaknya sekolah menjalani PTM Terbatas.
“Kemarin kami sudah berikan formulir melalui google form, kepada orang tua, kemudian mereka membalas surat pernyataan. Intinya, serahkan ke sekolah tapi melalui google form. Setelah saya cek dari 370, ada 20 orang ya, yang tidak setuju. Itu belum termasuk semuanya. Alasannya karena ada yang komorbid, ada yang penyintas, dari si anak, ada juga yang isoman,” ungkap Komariah pada wartawan, Senen (30/8).
Salah satu siswa kelas 10 Boga 1 yang mengikuti PTM Terbatas, Nadia Hamida, mengaku senang bisa kembali masuk sekolah. “Ya, intinya senenglah bisa belajar tatap muka, bisa ketemu temen dan guru-guru,” akunya.
Sementara, Kasudin Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2, Abdul Rachem, mengatakan, saat ini sudah ada 69 sekolah yang memenuhi assessment untuk menjalani PTM. Sekolah tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK.
Sejauh ini, dia belum menemui kendala terkait pelaksanaan PTM Terbatas. Terlebih persiapan PTM sudah dilakukan jauh-jauh hari. Salah satunya sebanyak 90% siswa di wilayah Jakarta Selatan 2 telah divaksinasi.
“Teman-teman yang ikut PTM Terbatas sudah lengkap, mulai dari sarana prasarana, modul, keterlibatan orang tua, wali murid dan guru-guru, karena di situ ada surat dari orang tua bahwa anak siap mengikuti pembelajaran,” papar Abdul Rachem.
Abdul menjelaskan, untuk lamanya proses belajar mengajar, PTM dimulai pukul 07.00-11.00 WIB. Pihak ekolah meniadakan kegiatan di luar sekolah, ketika sekolah usai, seluruh ruangan akan disemprotkan cairan desinfektan. “Agar dihari berikutnya, siswa bisa sekolah dengan aman,” katanya.
Menurut dia, peran sekolah saat ini tidak hanya mengajar mata pelajaran saja. “Tetapi juga setelah sekolah selesai, para Wali Kelasnya memastikan siswa/i-nya pulang ke rumahnya masing-masing,” tutup dia. (ibl)