indoposonline.id – Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengatakan, bahwa masyarakat ketika telah melakukan pemilahan sampah di rumah, maka lebih baik mengambil langkah untuk menghindari tercampur kembali ketika dikumpulkan.
“Upaya pemilahan sampah dari rumah, dari sumber itu sudah menjadi keharusan, sudah menjadi kebiasaan harusnya. Sehingga dengan demikian kalau diolah di hilirnya itu akan lebih mudah,” kata Novrizal dalam diskusi virtual pada Festival Peduli sampah Nasional 2021, secara virtual dari Jakarta, Kamis (5/8).
Namun, kata dia, prosesnya tidak berhenti sampai di situ dengan melakukan pemilahan di rumah karena adanya potensi tercampurnya kembali sampah yang sudah dipilah oleh petugas pengangkut.
Untuk itu, ia menyarankan untuk membawa sampah yang sudah dipilah tersebut ke bank sampah terdekat atau tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R). Dapat juga menggunakan jasa wirausaha sosial yang berfokus dalam mengumpulkan sampah yang dapat diolah kembali.
“Jadi jika sudah memilah sampah di rumah, kalau memang petugas kebersihannya belum memilah jadwal pengangkutan terpilah, tidak usah taruh lagi di depan, bawa ke bank sampah,” katanya menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut dia menjelaskan bahwa sektor pengelolaan sampah Indonesia sudah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir
Hal itu dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyatakan komitmennya dalam pengelolaan sampah, termasuk terlibat untuk penarikan kembali produk yang merupakan bagian dari tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility/EPR).
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi bertambahnya inovasi dan inisiatif dari masyarakat dengan semakin banyaknya bank sampah dan TPS3R serta bertambahnya wirausaha sosial yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, demikian NovrizalTahar.
Sementara Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK, komitmen pengelolaan sampah menjadi tantangan sekaligus kesempatan dalam pengembangan ekonomi, dimulai dari hulu sampai ke hilir.
” Melibatkan seluruh lapisan, pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram dalam skema “Triangle”, melibatkan Korporasi sebagai sumber penghasil sampah, dilanjutkan dengan pengelolaan dan kebijakan pengendalian sampah oleh Pemerintah Daerah maupun kelompok Masyarakat dan Bank Sampah, serta KLHK sebagai pengambl kebijakan utama,” ungkapnya.
Webinar kali ini sebagai rangkaian program kegiatan Festival Peduli Sampah Nasional 2021 (FPSN), dengan tema “Peluang Kemitraan Pengelolaan Sampah Antara Pemerintah Dan Swasta”, diharapkan menghasilkan format Kerjasama yang inovatif dan solusi dari pemangku kepentingan nasional terhadap darurat sampah, sekaligus memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat yang terlibat pada alur ekonomi melingkar.
Rosa Vivien Ratnawati, menambahkan sebagai keynote speech nya dengan topic aksi pengendalian dan pengelolaan sampah terkait dengan peran serta masyarakat dan korporasi dalam program sampah nasional dalam memberikan added informasi. (bas)