Oleh: Dahlan Iskan
SEKARANG ini terjadi krisis kontainer. Belum pernah separah ini.
Maka tidak hanya rakyat kecil yang punya persoalan. Para pengusaha besar juga menjerit –dalam hati.
Ekspor mereka terancam setengah mati. Sewa kontainer meroket. Belum pernah kenaikannya setinggi sekarang ini. Bukan lagi puluhan persen. Ini ratusan persen. Bahkan ribuan.
Tahun lalu sewa kontainer 40 feet masih 2.500 dolar. Sekarang sudah menjadi 16.000 dolar. Saya tidak sanggup menjadikannya dalam persen. Hati saya terlalu miris.
Bukan saja sangat mahal. Juga langka. Sulit mendapat kontainer. Bahkan sulit mendapat kapal!
Saya teringat Manado dan Gorontalo. Yang lagi semangat-semangatnya ekspor santan dan tepung kelapa. Saya juga ingat para petambak udang se-Indonesia. Juga nelayan. Dan semua pengusaha komoditas ekspor. Termasuk petani dengan orientasi ekspor.
“Ini tidak pernah terjadi dalam dunia shipping container,” ujar Charles Menaro, bos besar PT Pelayaran Meratus. “Tiba-tiba saja semester pertama 2021 jumlah cargo melonjak. Seluruh dunia,” ujar Charles.