Di forum itu, Kace juga memberikan pelayanan Quran online. Setiap ada yang mengutip ayat Quran ia tampilkan ayat dimaksud. Lengkap dengan terjemahannya. Lalu ia baca ayat itu dengan fasihnya. Ia baca pula terjemahannya. Tafsir Quran apa saja ia sediakan. “Kalau tidak puas dengan ini, buka saja Tafsir Jalalain. Atau tafsir Ibnu Katsir, atau Quraish Shihab…,” kata Kace.
Saya melihat ada juga orang Islam yang gabung ke channel itu. Saya lupa namanya. Tapi kelihatannya ia intelektual. Mungkin hafal Quran. Orangnya sabar. Kalem. Banyak tersenyum. Sesekali tertawa bersama. Tidak pernah emosi. Termasuk ketika Kace begitu sinis padanya.
Banyak ayat Quran didiskusikan di channel itu. Ada soal Mariam (Islam) atau Maria (Kristen). Yakni soal jenis roh yang ditiupkan ke perawan Maria. Yang dalam Kristen digunakan sebagai alasan untuk menyebut Yesus itu Tuhan.
Ada juga diskusi soal mengapa orang Islam mati-matian membela Tuhannya. Sampai bunuh-bunuhan. Seolah Tuhan itu tidak berkuasa membela diri Tuhan sendiri –seperti juga sering diucapkan Gus Dur dulu. Begitu banyak topik di banyak acara YouTube itu.