SETIAP kali ke Hangzhou saya hampir selalu makan malam dengan wanita ini: tidak perlu saya sebutkan namanya. Ia bisa setahun tiga kali ke Iran. Ada bisnis di sana.
Setiap kali ke Iran ia pakai kerudung. Untuk menutup rambutnya. Ia juga pakai rok panjang –dan baju atasan lengan panjang.
Itu sama sekali tidak masalah baginyi. Kadang ia sendirian ke Iran. Bisa juga bersama manajer-manajernya: ia sendiri direktur di perusahaan itu.
Tehran, ibu kota Iran, sudah lama punya kereta bawah tanah: made in China. Sejak 1999. Itulah jaringan kereta bawah tanah terpanjang di Timur Tengah: 253 Km. Terdiri dari 6 jalur. Kini masih dibangun lagi jalur yang ke 7.
Menlu Jepang Toshimitsu Motegi ke Iran pekan lalu. Ia bertemu presiden baru Iran Ibrahim Raisi. Sang Presiden minta agar dana Iran yang sudah lama dibekukan Jepang dicairkan. Nilainya USD3 miliar, sekitar Rp45 triliun. Pembekuan itu atas instruksi Amerika Serikat.
Jepang memang masih berhubungan dengan Iran. Negara-negara Barat selalu titip salam ke Iran lewat Jepang. Salam apa pun. Demikian juga Iran, selalu menitipkan kepentingannya ke dunia Barat lewat Jepang.