IPOL.ID – Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X belum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) hingga seluruh siswa di daerah ini disuntik vaksin COVID-19.
“Guru-gurunya sudah (divaksin, red.), tapi anak-anaknya juga harus sudah divaksin. Kalau belum divaksin tidak boleh tatap muka,” katanya di Kompleks Kepatihan di Jogjakarta, Rabu (25/8).
Menurut Sultan, meski seluruh guru telah mendapatkan vaksin COVID-19, pembelajaran tatap muka di sekolah tetap berisiko bagi para siswa jika mereka belum divaksin pula.
“Risikonya terlalu besar untuk anak-anak,” kata Raja Keraton Jogjakarta ini.
Oleh sebab itu, Pemda DIJ terus menggencarkan vaksinasi untuk para pelajar sehingga ditargetkan rampung pada awal Oktober 2021.
Dari seluruh pelajar yang harus divaksinasi, hingga saat ini baru sekitar 40 persen yang telah disuntik vaksin. Belum termasuk mahasiswa di DIY yang jumlahnya berkisar 250 ribu sampai 300 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIJ Suherman mengatakan, pelaksanaan vaksinasi menyasar sebanyak 128.000 siswa SMA/SMK di DIJ.