Adapun hubungan historis Tiongkok dengan Taliban sesungguhnya tidak terlalu baik. Negara ini pernah menarik diplomatnya pada 1993 ketika terjadi perang saudara di Afghanistan. Lebih dari itu, Tiongkok tidak pernah menjalin hubungan resmi dengan Taliban setelah merebut kekuasaan pada 1996.
Walau begitu, dukungan Tiongkok terhadap Taliban dinilai sebagai upaya untuk melindungi kepentingan keamanan negaranya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, mengaminkan bahwa Taliban akan memberikan perlindungan keamanan. “Taliban tidak akan pernah membiarkan pasukan mana pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk menyakiti Tiongkok,” kata dia.
“Para pemimpin Tiongkok khawatir ketidakstabilan di Afghanistan menyebar ke wilayah sekitarnya, termasuk ke Tiongkok. Mereka juga khawatir tentang militerisme Islam,” kata Ryan Hass, pengamat kebijakan luar negeri di Brookings Institute.
Ryan mengatakan, pemerintahan Beijing akan mengakui Taliban dan mencari cara agar Taliban memperhatikan masalah keamanan Tiongkok sehingga bisa mendapatkan keuntungan dari deposit mineral Afghanistan yang kaya. (bas)