IPOL.ID – Pfizer-BioNTech memberikan data vaksin COVID-19 bagi anak-anak berusia antara 5-11 tahun kepada Food and Drug Administration (FDA) AS. Mereka berharap izin penggunaan darurat segera dikeluarkan otoritas obat dan makanan di Amerika tersebut.
FDA diyakini akan membutuhkan waktu setidaknya beberapa pekan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dalam uji coba guna memberikan otorisasi penggunaan darurat. Untuk diketahui, uji coba melibatkan lebih dari 2.000 anak sebelum.
“Pengajuan resmi untuk meminta otorisasi penggunaan darurat vaksin perusahaan diharapkan akan menyusul dalam beberapa minggu mendatang,” kata para pejabat FDA, Selasa (28/9/2021).
“FDA menganggap sangat serius pentingnya mendapatkan vaksin, terbukti aman dan efektif pada anak-anak,” kata Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS dalam acara “Morning Joe” MSNBC.
“Saya membayangkan dalam beberapa pekan ke depan mereka akan memeriksa data itu, dan mudah-mudahan memberikan izin sehingga kami dapat mulai memvaksinasi anak-anak semoga pada akhir Oktober,” harapnya.
NBC News menyebutjab, vaksin Pfizer sendiri telah tersedia untuk orang Amerika berusia 12 tahun ke atas sejak Mei lalu. Namun jutaan anak usia sekolah dasar masih rentan.
Pfizer, mengatakan, vaksin COVID dua dosisnya telah terbukti aman, sambil mendorong respons antibodi yang “ditoleransi dengan baik” dan “kuat” di antara kelompok sasaran yang lebih muda.
“Anak-anak dalam uji coba Pfizer diberi dua dosis vaksin yang lebih kecil daripada yang diberikan kepada mereka yang berusia 12 tahun ke atas,” ungkap Pfizer.
Dosis yang lebih kecil menghasilkan respons antibodi yang sebanding dengan yang terlihat dalam penelitian terhadap orang berusia 16-25 tahun yang menerima dosis penuh. Vaksin ini juga menyebabkan efek samping yang serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa, termasuk nyeri lengan dan kelelahan.
Vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya vaksin COVID yang tersedia untuk orang Amerika berusia di bawah 18 tahun. Pada bulan Juni, Moderna mengirimkan data ke FDA untuk menggunakan vaksin Covid-nya pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun. Sedangkan Johnson & Johnson sedang melakukan uji klinis vaksin satu dosisnya pada penerima yang lebih muda.
Anak-anak menghadapi risiko penyakit parah yang jauh lebih rendah, tetapi karena sekolah melanjutkan kelas tatap muka, kebutuhan untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil penting untuk mengendalikan pandemi Covid di AS. anak-anak di bawah usia 18 tahun, menurut American Academy of Pediatrics.