Oleh: Dahlan Iskan
SAPI bergaris
Lebah Anita berkerumun
Siapa bilang
Lebih hebat dari kita
ITU masih tentang Malaysia. Yang ternyata kini bisa mempesona dengan Indonesia.
Mereka sekarang, ehm ehm, merumuskan batas waktu untuk kantor perdana menteri: maksimal 10 tahun.
Itu adalah bagian dari kesepakatan politik paling radikal di Malaysia dua hari lalu. Pemerintah akhirnya setuju dengan oposisi: akhiri sistem politik yang telah berlangsung lama -pemenang mengambil semua.
Di negara di mana kita biasa berkata “kenapa kita tidak bisa seperti Malaysia”, politik itu seperti lagu ‘Balonku’. Sangat kacau. Rakyat sudah muak. Untuk Memuji Indonesia (Baca Disway: Hiburan Ummi).
Kemuakan itu akhirnya didengarkan oleh para politisi. Setidaknya oleh Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al Mustafa Billah Shah.
Sang raja kelihatannya punya peran besar mendorong pembaharuan politik itu. Raja dinilai lebih mendengarkan aspirasi rakyat dari pada para pemburu kursi.
Kesepakatan politik itu bisa mulus, kelihatannya, harus diberi gula-gula. Gula terbaik adalah bagi-bagi jabatan.