Salah satu metode yang ia pakai adalah: membawa gelas warna-warni. Ia tidak yakin berhasil: kebencian dilawan dengan kebencian.
Salah satu penyebab ekstrem, katanya, adalah sudut pandang. Di bidang apa pun. Termasuk sudut pandang terhadap bunyi satu ayat di dalam kitab suci. Tafsir. Sudut pandang dari penafsir. Yang bisa saja berbeda dengan penafsir yang lain. Apalagi di zaman yang beda. Dan di bangsa yang tidak sama.
Air Zam-Zam pun –air yang tidak pernah habis dari sumber yang letaknya sekitar 33 langkah dari Kabah– warnanya sama.
Tapi tuangkanlah air Zam-Zam itu ke gelas yang warnanya berbeda. Lalu lihatlah air itu. Warna gelas akan membuatnya tampak berbeda. (*)