Alhasil, melihat Taliban di Afghanistan kita tidak bisa menggunakan referensi ketatanegaraan yang pernah kita kenal.
Di Arab Saudi, Wahabi memang menjadi ideologi negara-kerajaan. Tapi Wahabi adalah tetap paham keagamaan. Yang kebetulan dianut oleh keluarga dinasti kerajaan Saudi. Tapi Wahabi tetaplah bukan gerakan politik dan militer seperti Taliban.
Anehnya lagu kebangsaan Afghanistan tidak pernah berubah: tetap Inilah Tanah Air Para Pemberani. Yang dinyanyikan tanpa musik –saat itu musik dinyatakan sebagai barang haram.
Aslinya lagu kebangsaan itu dinyanyikan oleh ulama Faqir Muhammad Darwish. Yakni seorang yang juga penyanyi lagu-lagu nasyid, khas Timur Tengah.
Saya masih bisa memahami bagaimana sebuah Partai Komunis begitu identik dengan negara. Seperti yang di Tiongkok. Tapi saya masih sulit mencerna bagaimana gerakan politik dan militer sebuah aliran agama bisa begitu identik dengan sebuah negara.
Mungkin bung Mirza atau Pryadi Satriana, atau bung Kliwon yang lebih mampu menjelaskan.