Pelaksanaan PON XX Papua zero doping itu, kata Irwan Alwi, dalam upaya menjaga kesinambungan cabor binaraga bisa kembali dipertandingkan pada PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024.
“PP PBFI dan Pengprov PBFI se-Indonesia sepakat bahwa PON XX Papua jadi zero doping. Dan kita tahu bahwa kasus doping yang terjadi di PON XIX Jawa Barat 2016 itu merupakan tamparan keras bagi cabor binaraga yang tidak perlu terulang lagi. Makanya, kesuksesan PON XX Papua ini sangat penting dalam menjaga kesinambungan cabor binaraga untuk tetap dipertandingkan di PON selanjutnya,” ujarnya
“Makanya, saya meminta seluruh pengurus yang terlibat dalam kepanitian harus betul-betul mengawal pelaksanaan PON XX Papua sesuai dengan aturan yang sudah disepakati. Jadi, cabor binaraga bisa tetap dipertandingkan di PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024 dimana pelaksanaannya sudah ditetapkan di Kota Medan, Sumatera Utara,” tambahnya.
Cabor binaraga PON XX Papua akan mempertandingkan 7 kelas dan memperebutkan 7 medali emas. Tadinya, sebanyak 45 atlet binaraga dari 16 Pengprov PBFI yang terdaftar. Namun, jumlah itu berkutang menjadi 43 atlet karena 2 atlet menolak untuk mengikuti prosedur pemeriksaan doping yang ditetapkan PP PBFI.