Dia menambahkan, ruang lingkup program ini meliputi memperkenalkan metode tanam ramah lingkungan, penggunaan bibit unggul guna meningkatkan hasil tani serta pelatihan perniagaan dan pendampingan advokasi bagi petani kecil.
Pada tahap pertama ini, Program Sharp Mapan melibatkan lebih dari 230 orang petani yang menggarap 7 hektar sawah. Proses panen akan dilakukan secara bertahap dengan estimasi hasil produksi mencapai 49 ton gabah yang diperkirakan akan menghasilkan sebanyak 26,95 ton beras. Hasil positif ini disambut suka cita oleh para petani peserta program pendampingan.
“Saya sangat berterima kasih pada Sharp Indonesia yang telah membuatkan program ini, kami merasakan sendiri manfaat yang dihasilkan dari system pertanian baru ini, yaitu memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya, semoga program ini dapat terus berjalan sehingga nasib kami menjadi lebih baik”, ungkap Gugun salah seorang petani peserta program.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan Aksi Cepat Tanggap (ACT) selaku yayasan nirlaba yang menjadi fasilitator dalam program Sharp Mapan. Kerjasasama yang baik dalam hal pendampingan memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh para petani.