“Sekarang kami pontang-panting. Ibaratnya saat ini kerja tak kenal waktu, serabutan. Untung Masih pandemi dan kami tidak masuk setiap hari jadi masih mencari uang di tempat lain,” timpal karyawan lainnya.
Kendati belum juga menerima haknya, mereka masih menjalani tugas harian. Sembari menunggu kejelasan dari sang pemimpin Marciano Norman.
Kegalauan juga dirasakan beberapa tenaga kerja administrasi KONI Pusat juga merasakan hal serupa. Rata-rata, mereka menjual atau menggadaikan barang-barang berharga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Sambil menunggu kejelasan dari pimpinan.
“Satu motor sudah dijual karena tidak ada pemasukan. Sekarang sih, saya berharap belas kasih dari orang saja,” ujar seorang tenaga administrasi KONI Pusat.
Dihubungi terpisah, Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman membenarkan kondisi tersebut. Namun, ia menjanjikan Senin (13/9) besok semua akan tertangani. “Senin besok Insya Allah sudah tertangani ,” sebut Sekjen.
Kabar terakhir tanggal 13 nanti mereka akan dibayar dua bulan saja. Selebihnya dicicil itupun bila ada uang masuk ke KONI PUSAT. (bas)