Rumahnya yang di kota Kabul tidak pantas disebut rumah -saking besar dan hebatnya. Itu lebih tepat dibilang istana swasta.
Dostum ketakutan saat Taliban menguasai Afghanistan. Ia menghilang 15 Agustus lalu -di hari yang sama dengan ngacirnya Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Sang presiden lari terbang ke Dubai. Dostum terbang entah ke mana –kemungkinan besar ke Uzbekistan. Ia memang juga punya istana di Uzbekistan.
Istana Dostum yang di Kabul itu ditinggalkan begitu saja. Taliban –yang sudah menguasai hampir seluruh wilayah negeri– hari itu memasuki ibu kota Kabul dengan mudahnya. Mereka menguasai istana presiden. Tanpa perlawanan sama sekali. Sekejap kemudian Taliban juga menguasai istana swasta milik Dostum.
Kini sebagian pasukan Taliban –dari divisi Salahudin Al Ayubi– menduduki istana Dostum. Itulah divisi yang menjadi salah satu kekuatan militer utama Taliban.
Di taman-taman istana itu terlihat banyak tentara Taliban lagi duduk-duduk. Lengkap dengan teman setia mereka: senjata modern peninggalan Amerika.