Anda bayangkan: ketika rumah mereka itu baru jadi, belum lagi digunakan untuk kawin, sudah dirampok oleh makhluk lain yang bernama pengusaha sarang burung walet. Betapa kejamnya.
Kali ini saya mau, kalau harus jadi buzzer untuk mengecam kerakusan seperti itu. Syukur-syukur ada yang membayar.
Harga sarang burung perawan seperti itu memang bisa mencapai Rp 15 juta/kg. Sekarang ini. Sedangkan yang sudah dipakai bertelur tinggal Rp 10 juta. Dan yang sudah beberapa kali dipakai kawin-bertelur bisa tinggal Rp 7 juta.
Maka rumah-rumah pasangan yang siap kawin itu dipanen. Alangkah menderitanya pasangan muda burung walet itu. Coba, di mana mereka akan kawin. Bagaimana pula dengan janji mereka: untuk baru akan kawin setelah punya rumah. Lalu, begitu siap rumah itu hilang.
Saya tidak mampu meneruskan tulisan ini. Saya sedih sekali membayangkannya. Saya, hari ini, juga tidak mau memilih komentar terbaik… Mungkin besok baru bisa move on.