“Penataan ulang portofolio produk ini, menjadi prioritas kami, mengingat produk Kimia Farma dan Indofarma, ada yang saling beririsan. Hal ini kami lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pemerintah akan obat dan dapat menurunkan harga produk yang saling bersaing. Dan kami sudah menetapkan jenis produk apa saja yang akan dihasilkan oleh masing-masing entitas baik Kimia Farma yang akan menghasilkan produk chemical, dan Indofarma menghasilkan produk herbal dan alkes,” ujar Honesti.
Hal lain yang menjadi prioritas pembentukan Holding BUMN Farmasi adalah, harmonisasi dari seluruh jaringan perusahaan untuk mencapai cost-effectiveness, seperti melalui sentralisasi distribusi sales service yang menjadi jantung dari proses harmonisasi ini.
Proses transformasi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan penanganan pandemi Covid-19. Sebagai BUMN, Holding BUMN Farmasi melakukan inisiatif-inisiatif untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi seperti; menyediakan masker medis dan non-medis dengan harga jauh dibawah harga pasar. Memastikan ketersediaan obat terapi covid seperti azithromycin, oseltamivir, chloroquine, dan remdesivir.