Ia juga menyatakan bahwa hasil survei harus memperhatikan waktu karena setelah 8 bulan hasil survei bisa dinyatakan tidak valid. “Berbeda dengan dulu Jokowi dan Prabowo yang sejak awal di 2013 telah mempunyai tingkat popularitas yang konsisten tinggi, bahkan Prabowo sebelum Jokowi muncul punya popularitas yang sangat tinggi,” terang Didik.
Direktur LP3ES, Fajar Nursahid mengungkapkan bahwa variabel downgrade lawan politik harus menjadi perhatian serius oleh para politikus.
“Itu misalnya terjadi pada figure Anies Baswedan walaupun masih di 3 besar papan atas terpopuler,” ujar dia.
Fajar memandang bahwa jalan menuju pencapresan itu tidaklah semulus seperti yang diperkirakan. Belum lagi bagaimana peran-peran cybertroops kemudian bisa mendegradasi lawan politik.
Ia juga mengungkap fenomena para figur politik yang jauh dari partai politik pengusungnya. Mengambil contoh dahulu figure Jokowi dan SBY jauh melampaui popularitas partai pengusungnya.
“Saat ini figur yang diharapkan menjadi centrum pengaruh dari partai politik untuk meraih voters ternyata belum cukup kuat untuk mengangkat popularitas pencalonan dirinya.”