IPOL.ID – Taliban kembali berkuasa atas Afghanistan. Akibatnya, orang Yahudi terakhir di negara itu Zebulon Simentov, 62 tahun, memilih angkat kaki.
Zebulon Simentov memilih kabur setelah mendapat warning dari seorang kontraktor keamanan swasta. Dia bisa menjadi sasaran pembunuhan oleh kelompok ISIS yang jauh lebih radikal.
Pria tersebut selama ini tinggal di sebuah sinagog, rumah ibadah Yahudi, bobrok di Kabul, menjaga kosher dan berdoa dalam bahasa Ibrani, selama beberapa dekade. Zebulon Simentov awalnya ingin tetap bertahan, walaupun komunitas Yahudi yang berusia berabad-abad di Afghanistan berkurang.
Moti Kahana, pengusaha Israel-AS yang menjalankan kelompok keamanan swasta yang mengorganisir evakuasi orang-orang dari Afghanistan, mengatakan kepada The Associated Press (AP), Simentov telah hidup di bawah kekuasaan Taliban sebelumnya dan tidak khawatir tentang mereka.
Namun dia memperingatkan Simentov bahwa Zebulon Simentov berisiko dibunuh oleh kelompok ISIS yang jauh lebih radikal. Mereka yang bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri bulan lalu di bandara Kabul.